selamat datang di blog saya dan jangan lupa follow

Kamis, September 02, 2010

Dilema Rokok Elektrik Health Cigarrete, Tak Sesehat Namanya

Jakarta - Health Cigarrete, E-Cigarrete dan sejumlah nama lain menjadi nama sebutan rokok elektrik yang dipromosikan lebih sehat dari rokok tembakau. Namun BPOM membantahnya. Ternyata, health cigarrete ini tidak sesehat namanya.

Rudy, seorang pedagang, kini harus berpikir dua kali untuk menjual rokok elektrik yang sudah 3 tahun dilakoninya. Puluhan rokok buatan China dengan berbagai macam jenis, seperti Ecigarro, Electro-smoke, Green-cig, dan Smartsmoker, kini dibiarkan mangkrak di lemari rumahnya. Kini Rudy mengaku tidak mau lagi jualan rokok tanpa tar tersebut.

"Di rumah masih ada stok sekitar 30 bungus lagi. Biar aja deh jadi koleksi saya," ujar Rudy saat dihubungi detikcom, Senin (30/8/2010) kemarin.

Rudy tidak lagi menjual rokok elektrik tersebut lantaran takut dengan peringatan yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM menyatakan kalau rokok-rokok elektrik mengandung zat berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan manusia.

"Produk ini belum melakukan uji klinis oleh karena itu berbahaya. Badan kesehatan dunia (WHO) juga telah menyatakan produk ini tidak aman dikonsumsi merekomendasikan untuk melarang peredarannya," jelas Kepala BPOM Kustantinah kepada detikcom.

Rokok elektrik ini, ujar Kustantinah, bentuknya seperti batang rokok biasa, tetapi alih-alih membakar daun tembakau, seperti produk rokok konvensional, Electronic Nicotine Delivery Systems atau ENDS membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya itu masuk ke paru-paru pemakai.

Selain berbahaya, rokok-rokok elektrik yang berasal dari China tersebut masuk ke Indonesia secara ilegal. Oleh karena itu rokok-rokok ini tidak terdaftar. Itu sebabnya, BPOM akan berkordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk penertiban.

"Karena ilegal, BPOM tidak dapat melakukan pengawasan. Produk ini juga belum terdaftar sebagai rokok sehingga tidak dapat ditertibkan oleh Bea Cukai," ungkap Kustantinah.

Indonesia memang baru dua pekan lalu memberikan peringatan. Sementara negara lain seperti China, Hongkong, dan Amerika Serikat, sudah lebih dulu memberikan peringatan kepada warganya.

Mei 2009 lalu, Badan POM Amerika Serikat, FDA, menganalisa rokok tersebut dan menguji kandungan E-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya, ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau.

Studi FDA juga menunjukkan ketidakkonsistenan kadar nikotin dalam wadah dengan label yang sama. Bahkan, dalam wadah ENDS berlabel tidak mengandung nikotin masih ditemukan nikotin.

The World Health Organization (WHO) pada September 2008, telah menyatakan bahwa mereka tidak menyetujui dan tidak mendukung rokok elektronik dikonsumsi sebagai alat untuk berhenti merokok.Pada 6-7 Mei 2010 lalu, WHO kembali mengadakan pertemuan membahas mengenai peraturan terkait keselamatan ENDS dan menyatakan bahwa produk tersebut belum melalui pengujian yang cukup untuk menentukan apakah
aman dikonsumsi.

Atas pertimbangan itu, maka Badan POM menyarankan agar produk tersebut dilarang beredar. Masyarakat diminta agar tidak mengonsumsi produk alternatif rokok tersebut.

Peringatan ini agaknya langsung direspon para penjual rokok elektrik. Beberapa pedagang yang memasarkan rokok ini lewat jalur online saat dihubungi detikcom mengatakan, mereka sudah tidak lagi menjual rokok tersebut pasca peringatan BPOM. Sekalipun ada yang masih menjual lantaran untuk menghabiskan stok saja.

"Saya hanya menjual kepada langganan atau kenalan. Itu pun hanya untuk menghabiskan stok saja. Soanya saya tidak mau berurusan dengan polisi," ujar Kevin, yang mengaku masih menyimpan ratusan bungus rokok elektrik ini.

Diakui Kevin, rokok-rokok elektrik ini dia dapatkan dari seorang distributor ilegal di kawasan Kelapa Gading. Karena itulah ia bisa mendapat untung besar dari menjual rokok ini.

Kini setelah terbit larangan dari BPOM, Kevin mengaku kehilangan omset jutaan rupiah yang didapat setiap bulan dengan menjual rokok elektrik tersebut. Apalagi rokok itu sudah mendapat tempat di masyarakat.

(ddg/fay)


Tetap update dgn berita DETIK ikuti sms berlangganannya, ktk REG DETIK kirim ke 3845 (Telkomsel, Indosat, Three)

Rusuh di Buol, Sulteng, Massa Masih Bergerombol

Buol - Polisi terus berjaga-jaga menyusul kembali memanasnya situasi keamanan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng). Bahkan jelang malam, massa masih berkumpul di beberapa titik.

"Mereka masih berkumpul-kumpul, bergerombol di jalan. Kita belum menanggapi takut ada bentrok lagi," ujar Kabidhumas Polda Sulteng, AKBP Irfaizal Nasution kepada detikcom, Rabu (1/9/2010).

Faizal menyatakan, pejabat Polres saat ini berkumpul di Polres Buol untuk memantau seluruh situasi keamanan. Mereka juga belum bisa memastikan soal perusakan rumah dinas Wakapolres oleh massa.

"Kita belum tahu informasi terbarunya apa. Masih simpang siur," ungkapnya.

Setelah sempat reda, situasi di Buol kembali memanas. Rumah dinas Wakapolres Buol dikabarkan dirusak dan dibakar massa.

Warga Biau, Kabupaten Buol, Sulteng pada Selasa (31/8) malam juga melakukan penyerangan ke kantor Polsek Biau. Hal ini dipicu tewasnya seorang tahanan bernama Kashmir (19).

Akibat penyerangan tersebut, polisi setempat melakukan pembelaan diri sehingga 5 orang warga tewas yakni, Arfan Salatea, Ridwa, Ling, Amran, satu korban lagi belum jelas identitasnya.

Kondisi di Biau sendiri semula dikabarkan telah kondusif. Polisi dibantu Muspida setempat telah melakukan diskusi dengan warga. Namun menjelang malam, massa kembali memanas.

(ape/asp)

tanggapan pidato SBY soal malaysia

Hikmahanto: Pidato SBY Mengecewakan

 Jakarta - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disayangkan banyak pihak karena tidak menunjukkan ketegasan posisi Indonesia terhadap Malaysia. Menurut Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana pidato SBY tidak mencerminkan ketegasan, kelugasan dan kejelasan pesan.

"Pidato Presiden sungguh mengecewakan. Tidak ada ketegasan, kelugasan dan kejelasan pesan," kata Hikmahanto kepada detikcom, Rabu, (1/8/2010)

Menurut Hikmahanto, pidato tersebut jauh dari ekspektasi dan membangkitkan harga diri bangsa Indonesia yang belakangan terinjak-injak oleh otoritas dan pejabat Malaysia. Pembukaan pidato yang
berisi tentang masalah perekonomian seolah hendak menunjukkan betapa rentannya Indonesia bila hubungan kedua negara memburuk.

Selanjutnya Presiden menekan pentingnya percepatan perundingan perbatasan, padahal ini merupakan pepesan kosong. Ini mengingat percepatan terjadi apabila Malaysia menyetujuinya.

"Terkait dengan investigasi petugas KKP, Presiden sepertinya sekedar pasrah saja. Padahal banyak kasus-kasus hukum yang menyangkut warga negara Indonesia yang tidak ditindaklanjuti oleh otoritas Malaysia," tegasnya.

"Seharusnya Presiden bisa meminta agar otoritas dari Indonesia bisa terlibat dalam investigasi tanpa memiliki kewenangan. Ini sama seperti ketika Warga Negara AS yang ditembak di Papua dimana FBI menurunkan anggotanya untuk diikutsertakan," ujarnya.

Terkait dengan citra Indonesia di ASEAN yang seolah membuat Presiden tidak bisa bertindak tegas adalah suatu hal yang tidak dapat diterima. Amerika Serikat bisa menjadi penengah bagi Israel dan Palestina tetapi hal tersebut tidak berarti AS tidak bisa keras di Irak dan Afghanistan.

"Sekarang segala sesuatu bergantung pada publik Indonesia apakah bisa menerima apa yang disampaikan oleh Presiden atau tidak," tutupnya.
(asp/ape)

Isi Lengkap Pidato SBY Soal Malaysia

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,

Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting.

Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.

Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.

Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.

Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat.

Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi.

Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus kita kelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai kesepakatan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenaga kerja kita di Malaysia.

Berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya.

Selain masalah TKI dan perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak.
Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik.

Saudara-saudara sekalian,

Akhir-akhir ini, hubungan Indonesia Malaysia kembali diuji dengan terjadinya insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal 13 Agustus 2010 yang lalu. Berhubung insiden ini menjadikan perhatian yang luas dari kalangan masyarakat Indonesia, pada kesempatan ini, saya ingin memberikan penjelasan tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan langkah-langkah tindakan yang diambil oleh pemerintah kita.

Sejak saya menerima laporan mengenai insiden ini tanggal 14 Agustus 2010 pagi, saya langsung memberikan berbagai instruksi. Pertama, saya minta agar ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan segera dikembalikan dalam keadaan selamat. Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut.

Segera setelah itu, Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri melakukan tindakan-tindakan cepat, untuk mengelola penanganan insiden tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera di selesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi. Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistempun telah bekerja.

Saya juga menekankan bahwa masalah seperti ini harus diselesaikan secara cepat, tegas dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional kita. Memelihara hubungan baik dengan negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu kita tidak bisa mengabaikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Dalam kaitan ini, saya telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia, yang intinya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya insiden tersebut. Saya juga mendorong agar proses perundingan batas maritim dapat dipercepat dan dituntaskan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta untuk menyampaikan nota protes.

Menteri Luar Negeri juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Malaysia. Dalam perkembangannya, alhamdulillah, ke-3 petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan itu kini telah kembali ke tanah air.

Berkaitan dengan ketiga petugas KKP tersebut, Pemerintah Indonesia menerima informasi tentang perlakuan yang tidak patut yang dialami oleh mereka. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia meminta penjelasan atas kebenaran informasi itu. Melalui jalur diplomasi, diperoleh informasi bahwa Pemerintah Malaysia saat ini sedang melakukan investigasi atas masalah perlakukan terhadap tiga petugas KKP tersebut.

Saudara-saudara,

Yang jelas, di masa depan, insiden seperti ini harus kita cegah, agar tidak terus menimbulkan permasalahan di antara kedua negara. Upaya ini bisa kita lakukan dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah di antara Malaysia dan Indonesia, serta bentuk-bentuk koordinasi dan kerjasama di antara kedua belah pihak, dengan semangat untuk tetap memelihara hubungan baik kedua bangsa.

Perihal penanganan terhadap 7 nelayan Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia, kepada mereka telah diambil tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah prosesnya selesai mereka kita kembalikan ke Malaysia, sebagaimana kelaziman yang berlaku di lingkungan ASEAN selama ini. Perlu diketahui, dalam kasus yang sama, banyak nelayan Indonesia yang diduga memasuki wilayah perairan negara sahabat, juga dikembalikan ke negeri kita.

Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,

Belajar dari pengalaman ini, pemerintah Indonesia berpendapat bahwa solusi yang paling tepat untuk mencegah dan mengatasi insiden-insiden serupa adalah, dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Perundingan ini menyangkut batas wilayah darat dan batas wilayah maritim, termasuk di wilayah selat Singapura, dan perairan Sulawesi, atau perairan Ambalat.

Indonesia berpendapat bahwa perundingan menyangkut batas wilayah ini dapat kita percepat dan kita efektifkan pelaksanaannya. Semuanya ini berangkat dari niat dan tujuan yang baik, agar insiden-insiden serupa yang akan mengganggu hubungan baik kedua bangsa dapat kita cegah dan tiadakan. Saya sungguh menggaris-bawahi, sekali lagi, agar proses perundingan yang akan segera diteruskan oleh kedua pemerintah benar-benar menghasilkan capaian yang nyata.

Saudara-saudara,

Kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah adalah kepentingan nasional yang sangat vital. Pemerintah juga sangat memahami kepentingan itu, dan terus bekerja secara sungguh-sungguh untuk menjaga dan menegakkannya. Namun demikian, tidak semua permasalahan yang muncul dalam hubungan dengan negara sahabat selalu terkait dengan kedaulatan dan keutuhan wilayah. Oleh karena itu, kita harus bisa menilai dengan tepat setiap masalah yang muncul, agar penyelesaiannyapun menjadi tepat pula.
Meskipun demikian, sekecil apapun permasalahan yang muncul dalam hubungan bilateral, akan tetap kita selesaikan demi menunjang kepentingan nasional kita. Kita harus senantiasa menjaga citra dan jatidiri kita sebagai bangsa yang bermartabat dalam menjalin hubungan internasional, tanpa kehilangan prinsip dasar politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan yang diabdikan untuk kepentingan bangsa kita.

Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Saya sungguh mengerti keprihatinan, kepedulian, bahkan emosi yang saudara-saudara rasakan. Dan apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dan ke depan ini, sesungguhnya juga cerminan dari keprihatinan kita semua.

Saya juga mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan menambah masalah yang ada. Kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan yang lain. Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat, tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif, juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia.

Saudara-saudara sekalian,

Cara kita menangani hubungan Indonesia – Malaysia akan disimak dan diikuti oleh negara-negara sahabat di kawasan Asia, bahkan oleh dunia internasional. Selama ini sebagai Pendiri ASEAN, Indonesia sering dijadikan panutan di dalam menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di kawasan, maupun di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu, marilah seraya kita tetap memperjuang-kan kepentingan nasional kita, karakter dan peran internasional Indonesia yang konstruktif, dan dengan semangat untuk memelihara perdamaian, terus dapat kita jaga.

Terakhir, insiden yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia baru-baru ini akan kita tuntaskan penyelesaiannya. Indonesia akan terus mendorong Malaysia untuk benar-benar menyelesaikan perundingan batas wilayah yang sering memicu terjadinya insiden dan ketegangan. Dengan demikian, dengan dapat dicegahnya ketegangan dan benturan-benturan yang tidak perlu, saya yakin permasalahan, hubungan baik dan kerjasama bilateral antara Indonesia –Malaysia akan berkembang lebih besar lagi.

Ke depan dalam hubungan antar bangsa yang lebih luas, kita harus terus menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, dan terus membangun diri menjadi negara yang maju, sejahtera, dan bermartabat, dengan tetap menjaga hubungan baik dan kerjasama dengan negara-negara sahabat.
Sekian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

sepakbloa on_line



Sbobet.com adalah pasar taruhan sepakbola paling populer di Asia Tenggara khususnya Indonesia. SBOBET.com diakui sebagai pemimpin global Sportsbook online.
Dengan operasi di Asia dan Eropa Pertama dilisensi oleh Cagayan Leisure & Resort Corporation di Filipina dan Pemerintah dari masing-masing Isle of Man, SBOBET mampu memberikan Sports Betting online di seluruh dunia.
SBOBET menawarkan lebih dari 500 acara olahraga setiap minggu, cakupan luas dari semua besar sepak bola internasional dan lain acara olahraga. Kami juga menyediakan live update bola, segera konfirmasi winnings, pembayaran yang cepat, mudah dan cepat online taruhan tersedia di sekitar jam.
SBOBET menggunakan teknologi terbaru untuk memberikan yang cepat dan aman player lingkungan. Kami berkomitmen untuk menyediakan pelanggan kami dengan pengalaman yang luar biasa game.
SBOBET bagi semua olahraga bettors mulai dari kasual profesional melalui pemain untuk VIP dan International Bookmakers.
Semua ini luas di berbagai olahraga, dan pasar yang cocok, kenyamanan di rumah Anda sendiri atau di mana saja di dunia. Bila taruhan dengan SBOBET, Anda dapat merasa yakin mengetahui bahwa Anda berurusan dengan reputasi online Sportsbook manajemen yang memiliki beberapa dekade pengalaman dalam industri game.
Kami ramah Customer Service Representatives selalu tersedia untuk membantu sebisa mungkin, termasuk rekening pertanyaan, deposito atau penarikan dana, atau bantuan umum taruhan.
Bertaruh dengan SBOBET, Sportsbook yang dapat Anda percaya.
link na gan di sini >>>masuk gan