Kuba akan memangkas lebih dari 500 ribu pegawai negara dalam enam bulan mendatang, demikian pernyataan organisasi buruh utama negara Komunis itu, Senin.
Kebijakan itu merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kuba meningkatkan produktivitas kerja di negara pulau tetangga Amerika Serikat (AS) itu.
Para karyawan pemerintah yang diberhentikan itu tidak lagi mendapatkan separuh gaji tetapi harus mencari sendiri sumber penghasilan mereka, kata Pusat Pekerja Kuba (CTC).
"Negara kami tidak bisa dan tidak harus terus-menerus mempertahankan perusahaan-perusahan ... dengan daftar gaji yang membubung, dan kerugian yang menggerus ekonomi jelas kontraproduktif, mendorong kebiasaan buruk dan melemahkan kinerja pekerja," katanya.